Sektor Pertanian Indonesia - Hasil Pertanian Indonesia

Dengan tempat yang luas dan melimpah, tanah subur Indonesia adalah
global produsen kunci dari berbagai macam pertanian tropis produk, dan
meskipun pertanian dari negara produk domestik bruto (PDB) telah
menurun tajam selama lima dekade terakhir, masih memberikan pendapatan
bagi sebagian besar rumah tangga Indonesia saat ini. Pada tahun 2012
sektor ini mempekerjakan sekitar 49 juta Indonesia individu, yang
mewakili 41 persen dari total tenaga kerja Indonesia.

Tapi meskipun dalam angka absolut tenaga kerja pertanian terus
berkembang, relatif pangsa dari total tenaga kerja Indonesia telah
menurun secara signifikan dari 55 persen di tahun 1980-an hingga 45
persen di tahun 1990-an dan saat ini menjadi 41 persen. Hanya selama
Krisis Keuangan Asia di akhir 1990-an berbagi ini tumbuh secara
signifikan karena pengangguran baik di sektor industri dan jasa diserap
oleh sektor pertanian (sebagian besar informal).

Antara pertengahan 1960-an dan pertengahan 1980-an persentase dari
Indonesia luas lahan yang digunakan untuk pertanian tetap konstan pada
sekitar 21 persen dari total luas lahan. Namun, di pertengahan 1980-an
jumlah ini naik hampir 25 persen sampai akhir tahun 1990-an. Mulai dari
tahun 1998 lain kenaikan (karena pembentukan skala besar perkebunan -
khususnya kelapa sawit) yang dibuat ini jumlah mencapai tingkat saat
ini dari 30 persen.

Di Indonesia sektor pertanian diperkirakan akan terus tumbuh, meskipun
pada kecepatan yang lebih rendah dibandingkan dengan industri dan jasa
sektor.

Sektor pertanian Indonesia terdiri dari perkebunan besar (baik bumn dan
swasta) dan produksi perkebunan rakyat mode. Besar perkebunan cenderung
untuk fokus pada komoditas yang penting produk ekspor (sawit dan
karet), sedangkan smallhold petani fokus pada beras, kedelai, jagung,
buah-buahan dan sayuran.

Yang paling penting produk pertanian dari Indonesia adalah:

  • Minyak Kelapa Sawit
  • Karet
  • Kakao
  • Kopi
  • Teh
  • Singkong
  • Beras
  • Rempah-rempah tropis

Silakan klik pada salah satu komoditas di atas dalam rangka untuk
membaca mendalam rekening masing-masing komoditas tertentu. Akun ini
termasuk nasional Indonesia produksi dan ekspor (dalam perspektif
global), proyeksi masa depan dan profil perusahaan Indonesia yang
terlibat dalam produksi dan ekspor komoditas tertentu .

Pemerintah Indonesia telah menempatkan swasembada dalam beberapa produk
pertanian yang tinggi pada agenda. Secara khusus ini berlaku untuk
beras yang jauh lebih utama makanan pokok bagi mayoritas penduduk
Indonesia memiliki tingkat konsumsi beras per kapita di dunia (sekitar
139 kilogram per kapita per tahun). Namun, negara ini masih bergantung
pada impor dari Vietnam dan Thailand untuk mengamankan pasokan beras
dalam negeri.

Tanaman pangan lainnya yang telah menjadi target swasembada program ini
adalah kacang kedelai, jagung dan gula. Program-program yang disponsori
pemerintah saat ini sedang dieksekusi dan 2014-2015 telah disebutkan
seperti tahun-tahun di mana swasembada gula dalam makanan ini harus
tercapai. Namun, masih diragukan apakah program ini benar-benar dapat
membuat kemajuan yang signifikan. Sejak tahun 2007 pemerintah juga
telah mulai revitalisasi program untuk kebun plasma petani dalam rangka
meningkatkan produksi.

  1. https://www.thejakartapost.com/longform/2020/08/13/a-land-without-farmers-indonesias-agricultural-conundrum.html
  2. http://www.gbgindonesia.com/en/agriculture/article/2011/agriculture_overview_of_indonesia.php
  3. “Budidaya Tani.” Budidaya Tani,https://www.budidayatani.com/. Accessed 2 Mar. 2021.
  4. Mitra Usaha Tani - Informasi Dunia Peternakan Dan Agrobisnis. https://www.mitrausahatani.com/. Accessed 2 Mar. 2021.